Rabu, 21 April 2010

Shadow Boy Chapter 4

Di ruang makan Misaki sedang sibuk dengan kuenya
"Kenapa Misaki? Kau pelan-pelan sekali membuka bungkus kuenya" tanya Ryosuke
"Aku harus pelan-pelan agar kuenya tidak hancur. Ini kue seharga 50.000 yen, jadi harus hati2 membukanya, ini kue langka" jawab Misaki tanpa melihat kakaknya
Ryosuke hanya mendesih agak keras atas sikap adik satu-satunya itu.
"Cepatlah Misaki, aku sudah lapar" kata Rysouke sambil duduk di kursi
"Sebentar... Nah sudah"saat Misaki membukanya"Wah! Indah sekali kue ini" Kue itu berbenuk tabung. Berwarna biru transparan dan putih salju serta beberapa buah-buahan yang dibentuk dengan indahnya. Berkesan lautan. Karena itulah dinamakan 'sea fruit cake'
Misaki mengambil dua piring kecil dan dua garpu kue dari rak. Setelah itu memotong kuenya hati-hati, dan menaruhnya di masing-masing piring
"Wah Indah sekali. Jadi sayang memakanya" gumam Misaki
"Kalau sayang, jangan di makan, pajang saja" sahut Ryosuke sambil mengambil jatahnya
"Sama saja nanti kalau di pajang akan di makan semut, dan sia-sia saja" jawab Misaki
"Karena itu, cepat makan, sebelum tanganku ini merebutnya dari hadapanmu" kata ryosuke memamerkan tangannya
"Yah! Tidak boleh!" respon Misaki cepat sambil menarik Kuenya jauh dari Ryosuke
"KARENA ITU CEPAT DI MAKAN!" kata Ryosuke serambi memasukan potongan kue ke mulutnya
"Ya..ya. Hai, Itadakimasu" sahut misaki sambil memasukan potongan kuenya ke mulutnya
"Uwah! Oishi! Hontoni oishi da ta" teriak Misaki
"Urusai!" bentak Ryosuke pada adiknya
"Hai..hai..., onichan" senyum Misaki
Setelah memakan beberapa sendok, Mata misaki tiba-tiba mendarat pada sekotak kue yang tak ia kenal di atas meja dekat telefon. Tanpa basa basi, Misaki menanyakan pada kakaknya
"Kakak, itu apa?" tanya Misaki seperti anak umur 5 tahun yang baru melihat sesuatu yang baru
"Oh, itu? Itu kue untuk ku bawa nanti ke rumah sakit" Jawab Rysouke santai smabil melirik kotak kue mungil itu
"kakak mau ke rumah sakit hari ini?" tanya Misaki
"Ya, kau mau ikut?" jawab Ryosuke
"Tidak, hari ini aku mau main-main dengan mainan baru" sahut Misaki
"Okey, kakak nanti berangkat sendiri saja"




To be continue...

Sabtu, 10 April 2010

Shadow Boy Chapter 3

Cahpter 3


Tapi saat dia ingin membukanya...

"Tidak terkunci?" kata ryosuke lirih

"MISAKI!!!" Ryosuke berpaling menghadap Misaki yang akan kabur

"APA YANG KAU LAKUKAN?! BERAPA YANG KAU AMBIL?!" Seru Ryosuke dengan nada tinggi

"Hehehehehe......" Misaki hanya bisa tertawa

"Apa yang kau lakukan?! Sebenarnya apa yang kau beli?"

"Hehehehehe, begini kak, kemarin aku melihat sebuah game baru di internet. Dan karena aku sangat tertarik jadi aku memesan satu. Tapi sayangnya uang tabungan ku habis jadi tadi aku mengambil beberapa ribu yen yang ku setorkan ke bank, dan lupa menutup pintunya. Hehehe" Jawab misaki dengan nada sok imut

"Kau ini, sudah berapa kali ku bilang. Jika ingin mengambil uang kau harus bilang-bilang kakak dulu. Mengerti?" kata Ryosuke

"Okey kak"

"Ngomong-ngomong, berapa harga game itu?" Tanya Ryosuke

"Hm..., kalau tidak salah... 15.000 Yen (1 Juta 500 rupiah)" jawab misaki

"15.000 YEN??!!" Sentak Ryosuke

"Pelan-pelan kakak, nanti banyak yang dengar. Lagipula tak apa-apa kan kak, kakak saja beli kue harganya 50.000 Yen, masak game yang harganya 15.000 Yen saja kakak melarangku membelinya. Lagipula kakak kan bisa memakainya juga" kata Misaki

"Huh..., baik lah" jawab ryosuke sambil berjalan kembali ke pintu semula, dan memasukinya. Di dalam hanya ada rak-rak buku dan sofa tua berwarna merah, saat Ryosuke menggeser sofa itu, terlihat pintu kecil. Ryosuke pun membuka Pintu kecil itu, di dalamya ada tombol merah, Ia memencet tombol itu. Tiba-tiba sebuah rak terbuka, an Ryosuke memasuki ruangan tersebut, ruangan itu haya ruangan kecil, tapi memiliki pintu di lantainya, Ryosuke pun membuka pintu iti dan memasukinya. Di dalamnya terdapat tumpukan uang yang sangat banyak, seperti gunung, tapi tertata rapi, di sebelah tupukan gunung uang itu terdapat rak-rak besar yang ditata uang-uang asing seluruh dunia.
Ryosuke meletakkan uang-uang dari karung itu denga rapi di gunung uang, dan megambil beberapa, setelah itu memasukkannya ke dompetnya. Ryosuke pun keluar dari ruangan itu.




To be Continue

Jumat, 09 April 2010

Shadow Boy Chapter 2

Chapter 2


Kepolisian Jepang


"SIAL!!! DIA LOLOS LAGI. BAGAIMANA BISA DIA LOLOS DENGN BEGITU MUDAHNYA?!" teriak Inspektur Makato di kantornya

"Tenanglah Inspektur Makato" Fukurai mencoba menenagkan Inspektur Makato

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG JIKA PENCURI ITU MASIH BERKELIARAN?!" Bentak Inspektur Makato

"Huh..., Semua Ini percuma saja. Dia selalu bisa lolos walaupun di kepung seribu orang sekaligus. Sudah hampir 3 tahun ini dia beraksi, tapi aku tetap gagal menagkapnya. Aku ini benar-benar payah" desah Inspektur Makato

"I..Itu tidak benar Inspektur, anda adalah Polisi terhebat yang pernah aku jumpai di jepang ini. Tidak pernah ada polisi seperti anda, Inspektur." Fukurai mencoba menyemangatinya

"Sudahlah Fukurai. Percuma saja. Lagi pula, aku tak akan pernah menyerah apapun yang terjadi. Aku akan menangkap Pencuri itu."


Di sebuah rumah di pinggiran kota


"Misaki, Aku pulang"

"Selamat datang kak! Mana pesananku?!"

"Kau ini. Kakaknya baru datang langsung ditagih" kata Ryosuke malas sambil melepas sepatunya

"He...he...he..., lagipula tak apa-apa kan kak, aku kan sudah membantu kakak hari ini." jawab misaki dengan tertawa

"Ya,ya. Ini, kakak belikan kue spesial dari toko kue Cream" kata Ryosuke sambil menyodorkan sekotak kue ke pada adik tersayangnya

"WAH!!! TERIMA KASIH BANYAK KAK!!! Ini pasti mahal, kan belinya di Toko kue Cream." ucap Misaki senang

"Ya, ini adalah kue termahal bikinan toko kue Cream.'Sea Fruit Cake' namanya. Kue ini hanya di buat sebulan sekali, dan harganya pasti tambah mahal." terang Ryosuke

"Heh..., sugoi ne, tapi kak,ini harganya berapa?" tanya Misaki yang sedang terpesona

"Hm..., kalau tak salah harganya... 50.000 Yen (1 Yen kira-kira Rp.100, jadi 50.000 ribu Yen itu 5 Juta rupiah) kalau tidak salah" kata Ryosuke denga nada santai

"APA??!! MAHAL SEKALI!!! Itu lebih mahal daripada uang sakuku selama Sebulan" Misaki yang kaget itu pun akhirnya hanya bisa menganga

"Ya, itu karena hasil hari ini lumayan, jadi ku belikan kue itu, lagi pula hari ini kau sudah bekerja keras juga."kata Ryosuke yang berjalan menuju sebuah pintu membawa karung penuh uang

Tapi saat dia ingin membukanya....




To be continue...